Founders Darul Hadist(Islam Jama'ah)

. Kamis, 17 April 2008
  • Agregar a Technorati
  • Agregar a Del.icio.us
  • Agregar a DiggIt!
  • Agregar a Yahoo!
  • Agregar a Google
  • Agregar a Meneame
  • Agregar a Furl
  • Agregar a Reddit
  • Agregar a Magnolia
  • Agregar a Blinklist
  • Agregar a Blogmarks

Melengkapi postingan saya sebelumnya berikut ini saya tampilkan
Profil Imam Nurhasan Al Ubaidah Lubis Amir (1908-1982), sebagai founders Darul Hadist(Islam Jama'ah) sejak awal berdirinya hingga sekarang yang saya ambil dari beberapa nara sumber;

Nama Asli : Madekal(Muhammad Madigol)
Nama Populer : Imam Haji Nurhasan Al Ubaidah Lubis Amir
Lahir : 1908, Desa Bangi, Purwosari, Kediri
Nama Ayah : H. Abdul Azis bin Thahir bin Irsyad
Pendidikan : Sekolah Rakyat (SD sekarang) sampai kelas 3

Pengalaman Pesantren : 1) Pondok Sewelo, Nganjuk (sufi)
2) Pondok Jamsaren, Sala
3) Dresmo, Surabaya (belajar silat)
4) Sampang, Madura (Kyai Al Ubaidah, Batuampar)
5) Lirboyo, Kediri
6) Tebuireng, Jombang

Anak :
1) Abdul Dzohir
2) Abdul Aziz
3) Abdul Salam
4) Muh Daud
5) Sumaidau’
6) Abdullah
7) Zubaidi Umar (dari janda Al Suntikah)

Kronologis Tahun :

1929 : Berangkat haji pertama, mengganti nama menjadi Haji Nurhasan Al Ubaidah
1933 :
• Belajar hadits Bukhari dan Muslim kepada Syeikh Abu Umar Hamdan dari Maroko
• Belajar di Madrasah Darul Hadits dekat Masjidil Haram (padahal Madrasah Darul Hadits baru didirikan tahun 1956)
Info lain :
• Berangkat ke Mekah tahun 1937/1938 karena ada keributan di Madura, beliau lari ke Surabaya lalu kabur ke Mekah.
• Tiba di Mekah, disaksikan oleh H. Khoiri Ketua Rukbat Nahsyabandi (asrama pemukim di Saudi Arabia)
1941 :
• Kembali ke Indonesia, membuka pengajian di Kediri
• Berdagang gedek
• Kawin dengan orang Madura, Al Suntikah
• Kawin dengan orang Sala (2 orang) dan orang Mojokerto (1 orang), hanya berganti-ganti istri sesudahnya
1951 :
Mendirikan Darul Hadits/Yayasan Pondok Islam Djamaah (YPID) dengan tema pengajian "Menetapi Al Quran dan Al Hadits serta Budi Luhur"
1953 :
Mendapat konsep Imamah dan Jamaah dari Jama’atul Muslimin Hizbullah, dan berbai’at kepada Imam Wali Al Fatah di Jakarta
1960 :
Puncak pendalaman manqul Qur’an dan Hadits tentang konsep Bai’at, Amir, Jamaah, Taat. Ratusan jamaah di Desa Gadingmangu membai’at Nurhasan Al Ubaidah sebagai Imam(Amirul Mu’minin). Dan mencetuskan doktrin dasar :
1) Tidak mengesahkan pengajian kecuali secara manqul
2) Tidak boleh berimam kepada orang di luar jamaah
3) Tidak boleh kawin dengan orang di luar jamaah
4) Hanya anggota Islam Jamaah yang diakui masuk surga, sedangkan yang lainnya masuk neraka
5) Orang di luar Islam Jamaah dianggap najis
6) Amir boleh punya empat istri, wakil amir tiga istri, amir daerah dua istri
7) Mengadakan akad nikah sendiri (tidak lewat KUA)
8) Anggota Islam Jamaah dilarang berpoligami
1968 : Larangan faham Darul Hadits oleh Kopkamtib dan Pakem Kejati
1969 :
Larangan faham Darul Hadits oleh Kejati Sulawesi Tenggara dan Laksus Kopkamtibda Sumsel
1971 :
• Larangan faham Darul Hadits oleh Jaksa Agung RI (SK Jaksa Agung RI No. Kep-089/D.A/10/1971 tanggal 29 Oktober 1971) di seluruh Indonesia
• Sekber Golkar mendukung Darul Hadits dengan membantu dan membina pondok-pondok Al Jamaah No. KEP.-2707/BAPILU/SBK/1971
• Darul Hadits menyatakan mendukung Golkar
• Setelah Pemilu 1971, Nurhasan membawa kabur 2 anggota jamaah perempuan asal Malang (Sumiati dan adiknya) yang mondok di Gading Mangu Perak
1972 :
• Akibat kasus pelarian 1971, Nurhasan digerebek di Garut oleh CPM dan diseret ke Malang untuk interogasi, saat pemeriksaan Nurhasan menjadi lumpuh tidak bisa berbicara akhirnya dipulangkan ke keluarganya
• Lemkari (Lembaga Karyawan Islam) didirikan tanggal 13 Januari 1972 sebagai pengganti Darul Hadits di Pondok Pesantren Al Jamaah Burengan Kediri dengan nama Yayasan Lembaga Karyawan Islam Keluarga Besar Golongan Karya
1974-1979 :
• Nurhasan dan keluarga yang berjumlah 9 orang bermukim di Tanah Suci Mekkah untuk berobat karena lumpuh namun tidak kunjung sembuh
• Drs. H. Nurhasyim tokoh penting Islam Jamaah meninggal dunia tahun 1974
1979 :
• Lemkari mengeluarkan SK No. 199/F.1/IX/1979 sebagai sarana budi luhur yang menjelaskan bahwa Lemkari bukan Islam Jamaah dan bukan Darul Hadits bahkan melarang warganya menyebarkan faham Islam Jamaah
• Pada Bulan Mei 1979, Nurhasan unjuk keahlian menginjak-injak kaca dan paku-paku besar tanpa alas kaki di rumahnya di Rawagabus, Karawang
1981 : Lemkari 1972 menjadi Lembaga Karyawan Dakwah Islam
1982 :
• Sabtu sore, 13 Maret 1982 Nurhasan dan keluarga (Abdul Aziz (anak), Fatimah (istri), Yusuf (menantu)) mengalami kecelakaan lalu lintas di Pelayangan (20 km arah Cirebon), yang rencananya akan menghadiri kampanye Golkar di Jakarta. Kendaraan Mercy Tiger B 8418 EW warna merah yang ditumpangi menabrak truk Fuso. Selepas magrib Nurhasan menghembuskan nafas terakhir di Rumah Sakit Gunung Jati Cirebon
• Abdul Dhohir, putra sulung Nurhasan, dibai’at sebagai Imam didepan mendiang jenazah ayahnya. Wasiat Nurhasan sebelum meninggal.
• Senin 15 Maret 1982 dinihari pk. 03.00 jenazah Nurhasan dikuburkan
1988 :
• Peletakan batu pertama markas pusat Lemkari di Kediri di atas tanah seluas 1.425 meter persegi
• 18 Nopember 1988 secara resmi mengundang wartawan membantah isu tentang Lemkari dan menyatakan Lemkari tidak dibawah naungan Golkar melainkan ormas yang mandiri
1990 :
Lemkari berubah nama menjadi Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) berdasarkan hasil Kongres
1992 :
.Mendagri Rudini meresmikan markas pusat LDII di Burengan Banjaran Kediri. Gedung Serbaguna “Wali Barokah” yang bernilai Rp 1,5 milyar
2007 :
. Sepeninggal Abdul Dhohir sejak tahun 2007 hingga sekarang keimaman dipegang oleh adiknya Abdul Aziz.

4 komentar:

Anonim mengatakan...

Syaikh Al-Imam Abdul Dhohir Abu Samah At-Talini Al-Makki

(1300 H/ 1882 M – 1370 H/ 1950 M)
Beliau adalah Muhammad Abdul Dhohir ibn Muhammad Nuruddin Abu Samah At-Talini Al-Mishri Al-Makki. Lahir tahun 1300 H atau 1882 M, dan berasal dari Talin sebuah tempat di Mesir.

Pada tahun "1345 H beliau mendirikan Madrasah Dar Hadits Mekkah" bersama menantunya Syaikh Abdurrazaq Hamzah. Disana beliau menjadi mudir dan mengajar sampai meninggalnya di Mesir pada tahun 1370 H. Syaikh juga memiliki seorang adik yang juga mengajar di Dar Hadits yaitu Syaikh Abdul Muhaimin Abu Samah, biografinya secara singkat kami sebutkan dalam artikel yang lain.(http://rumahku-indah.blogspot.com/2008/05/syaikh-al-imam-abu-samah-abdul-dhohir.html)

PERHATIKAN PADA TAHUN BERAPA DARUL HADITS DIDIRIKAN OLEH BELIAU,,,KALAO TIDAK SALAH TAHUN 1345 H = 1925 M??
JADI NUR HASAN MASIH MUNGKIN BELAJAR DI SANA,,,

Anonim mengatakan...

"1951 :
Mendirikan Darul Hadits/Yayasan Pondok Islam Djamaah (YPID) dengan tema pengajian "Menetapi Al Quran dan Al Hadits serta Budi Luhur"
1953 :
Mendapat konsep Imamah dan Jamaah dari Jama’atul Muslimin Hizbullah, dan berbai’at kepada Imam Wali Al Fatah di Jakarta"

mosok th 1951 mendirikan yayasan islam jamaah th.1953 baru mengenal konsep jamaah?? lucu ..
2.mengenalnya dari wali fatah yang celananya nglembreh...
lucu..
3.konsepnya beda dengan wali fatah.
nurut wali fatah sedunia hanya boleh ada satu. sedangkan menerut NH tiap negara boleh ada.
lucu..

Anonim mengatakan...

Belajar di Madrasah Darul Hadits dekat Masjidil Haram (padahal Madrasah Darul Hadits baru didirikan tahun 1956)

1951 :
Mendirikan Darul Hadits

ga logis, mosok darul hadist yang didirikan di kediri lebih dulu daripada darul hadist di mekah???
sing percoyo ki kok yo Gobloggg nemen..

Anonim mengatakan...

anda sampai kapan pun tidak akan menemukan cerita yang sebenarnya jika hanya sekedar tahu dari mengutip hal-hal yang belum tentu kebenarannya, tanpa anda bertanya langsung kepada sumbernya.